(Tab Widget 2)

Selasa, 31 Januari 2017

TAUSYIAH HABIB AHMAD DARI SEMARANG (ASCHAL Eidisi 13)


Yang mengetakan tasawuf tidak penting itu “salah”
            Banyak orang tahunya thariqah itu menakutkan, kenapa menakutkan?Karena mereka Tahunya, orang yang masuk kedunia tasawuf, orang yang masuk thariqah berarti tidak boleh cinta dunia, berarti hidupnya harus ibadah tidak boleh kerja, siang malam sujud dan rukuk, puasa, ngaji Quran dan wiridan, makanya banyak orang yang takut masuk toriqah, setiap di ajak masuk toriqah jawabannya, nanti saya masuk toriqah kalau sudah tua, sekarang saya masih muda, sekarang saya masih mau bekerja, atau belajar, ini kebanyakan pemahaman yang keliru.
            Orang mengira tasawuf itu wiridan, ngaji, hidupnya di masjid tidak bekerja, semua itu salah. Sebetulnya tidak perlu menjawab pakek dalil al-Quran dan hadist, kerepotan orang yang bodoh kita kasih ayat tidak mungkin faham, orang yang jahil di kasih hadist nabi juga tidak mungkin faham. Orang yang mengatakan tasawuf, tariqah harus ibadah dua puluh empat jam, wara’ takut kepada Allah, menjauhkan diri dari yang di haramkan Allah, dirinya harus selalu wiridan, tidak boleh kerja, hidupnya selalu di dalam masjid, selalu menghadiri pngajian, itu salah besar, karena apa? Karena ketuanya toriqah, manusia yang paling mulya di muka bumi ini, yaitu Nabi Muhammadtidak begitu.
            Rasulullah jualan kain, Rasulullah bawa unta, kainnya di taruh di atas unta, untanya di deret oleh Rasulullah, jalan kaki Makah ke Madina, Madina ke Makah, ke Afrika keliling dunia Rasulullah jualan kain untuk mencari makan buat anak isterinya di rumah, siapa yang bilang Rasulullah tidak kerja. Tasawuf, tariqah tidak seperti yang di fahami oleh orang-orang yang jahil, hanya mengerjakan wiridan, jadi apa buktinya kalau tasawuf, thariqah hanya wiridan saja, dan tidak bekerja? toriqah Syadiliyah tidak punya wirid banyak, hanya punya wirid wajib setelahnya Magrib dan Subuh, cuma itu saja wiridnya, agar supaya apa? Agar supaya kita dekat sama Allah, supaya kita punya taming, manusia kalau tidak punya wirid tidak punya pelindung, ada sihir kena sihir, ada yang iri mata, kena matanya, ada orang yang tidak suka akhirnya sakit, kerjaannya bangkrut karena apa? Karena tidak bertoriqah, tidak punya wirid.
            Kalau sudah solat, habis salam pulang ke rumahnya, wiridantidak mau, doa tidak mau, bahkan mengetakatan kalau mengangkat tangan itu syirkubillah alasannya, masak Allah di minta ngangkat tangan seperti manusia, sudah tidak mau wirid, sudah tidak mau ngangkat tangan, akhirnya apa? Yang seperti itu tidak punya deket-deketan sama Allah, al-Imam Muhammad Abdurrahman as-Seggaf berkata “manlalahulwiridfahuwalahulqird”  orang yang kesehariannya tidak punya wirid istiqomah yang di baca setiap harinya maka dia munyit, binatang itu tidak punya wirid, kalau manusia harus punya wirid, manusia harus punya pelindung, manusia setiap hari lisannya harus di basahi, mengucapkan asma Allah, manusia yang tidak luput dari dosa (Rasulullah) setiap hari istigfar seratus kali, maka kita wajib beristigfar lebih dari Rasulullah.
            Dulu Rasulullah pernah jalan sama sahabat, ketika nyampek di suatu masjid, sahabat bilang yaRasulullah orang yang ada di masjid itu sangat mulialauar biasa, lalu Rasululallah berkata, mengapa kau mengatakan dia luar biasa, ia ya Rasul, yang ada di dalam masjid itu namanya fulan ibnu fulan, kerjaannya lima waktu di dalam masjid, tidak pernah keluar dari masjid, selalu mengaji al-Quran, selalu beribadah, selalu beristingfar, pokoknya di dalam masjid I’tikaf ibadah. kata Rasulullah, dia punya anak istri nggak? Punya ya Rasulullah, terus yang ngasih makan anak isterinya siapa? Kata sahabat, yang ngasih makan anak istrinya itu adiknya ya Rasulullah, adiknya ini bekerja di pasar jual kain, untungnya di buat makan untuk dirinya dan istri, anak orang yang dua puluh empat jam ada di masjid ya Rasulullah, kata Rasulullah apa? Berarti yang pantas masuk surga itu adiknya bukan orang yang ada di masjid.kenapa demikian? Karena kakaknya nggak faham, kakanya tahu ilmu setengah-setengah, tahu ibadah baik, tapi tidak tahu kalau macamnya ibadah banyak, dia cari nafkah juga ibadah, akhirnya karena nggak punya ilmu, dia dua puluh empat jam melupakan istri yang merupakan kewajiban yang di teledorkan, di  tanggung sama adiknya, akhirnya Rasulullah mengatakan adiknya lebih pantas masuk surga dari pada kakanya.
            Ini bedanya orang yang nggak punya ilmu, orang yang punya ilmu syariat saja tidak cuku, kita butuh syariat sama thoriqah seperti di jelaskan arkanuddintsalastah, rukunnya agama itu tiga, yang pertama rukun islam, yang kedua rukun iman, berupa tauhid yang ketiga adalah ihsan, ihsan itu adalah thoriqah “antakbudallahka’annakatarahufa’inlamtarahufainnahuyaraka” beribadalah seakan-akan engkau melihatnya, dan jika kau tidak dapat melihatnya, maka sesungguhnya ia melihatmu, ihsan ini gunanya apa? Supaya kita ini merasa selalu di awasi oleh Allah, ini masuknya ke dunia tasawuf, masuknya ke thariqah, syariat tidak mengajarkan demikian.
            kalau ada ulama, ada kiai, atau siapapun yang punya ilmu, yang mengatakan kalau thariqah itu tidak wajib, thariqah itu tidak penting yang penting syariatnya Rasulullah, itu salah besar, memang rukunnya salat itu ada tujuh belas, yang membatalkan salat kita tahu, syaratnya salat kita tahu, kalau kita sudah melaksanakan syaratnya salat, rukunnya salat, kita menjahui apa-apa yang  membatalkan salat apakah pasti salat kita di terima?belum pasti, karena yang tahu di terima atau tidak hanya Allah, syaratnya salat di terima selain syarat rukunnya adalah khusuk. orang yang salatnya tidak khusuk, salatnya tidak di terima sama Allah, tapi kewajibannya sudah selesai. Apakah khusuk itu di jelaskan dalam syariat Islam?Tidak ada khusuk dalam syariat Islam, sedangkan yang menerangkan khusuk itu dunia tasawuf, dunia thariqah, oleh karena itu salat di bagi dua, ada salat secara syariat, ada salat secara thariqah.salat dahir ini nama salat syariat, yaitu salat sebagaimana yang kita kerjakan, dengan melakukan syarat rukun, dan menjauhi yang membatalkannya. salat tariqah itu salat batin yaitu salat yang menghadirkan salat yang khusuk kepada Allah, hal ini sebagaimana di contohkan oleh Imam Ali Zainal Abidin. Imam Ali Zainal Abidin itu kalau sudah mendengar adan, mukanya pucat seperti semangka yang belum mateng, sampai-sampai sahabat-sahabat Imam Ali Zainal Abidin tanya kenapa kau selalu berubah kalau mendengar adan, kata Imam Ali Zainal Abidin, kalian tahu aku akan berhadapan dengan siapa? orang nggak mungkin punya hati sampai gemetar kalau mendengar adan ketika berhadapan dengan Allah, kalau tidak hanya takut dosa-dosanya di ketahui oleh Allah, nggak mungkin punya hati semacam itu kalau dia tidak punya thoriqah.
            Imam Ali Zainal Abidin ketika salat, kampungnya kebekaran, penduduk yang ada di sekitar teriak-teriak wahai anak cucu Rasulillah, kampung kita kebakaran, tapi Imam Ali Zainal Abidin tetap melanjutkan salatnya “ya ibnatarasulillah” rumah anda kebakaran  teriak orang kampung takut beliau terkena kebakaran, karena beliau satu-satunya anak cucu Rasulillah yang ada, jika beliau meninggal maka tiadalah anak cucu Rasulullah hingga hari kiamat, teriak-teriak penduduk kepada beliau, tapi Ali Zainal Abidin tetap khusuk, salatnya di fahami merasuk kedalam jiwanya, mengenak di hatinya. Selesai salat di tanya oleh penduduk kampung “ya ibnatarasulillah” apakah tidak dengar bahwa kami terak-teriak, bahwa rumah anda kebakaran, kata Ali Zainal Abidin,  aku mendengar, bahkan aku melihat bahwa di depanku ada api akan tetapi aku lebih takut oleh apinya Allah, ketika aku melihat api yang ada di hadapanku, aku teringat akan siksanya neraka jahannam maka aku semakin takut, dan aku semakin berharap Allah akan mengampuni dosa-dosa yang aku kerjakan.

*M. S. Arifin/Aschal*

0 komentar:

Posting Komentar