Malam
Jum’at tepatnya pada kalender 27 Muharram 1433 H. pengurus BANGSESDAM (Badan
Pengembangan Bakat dan Sumber Daya Manusia)
mengadkan pentas seni yang setiap tahunnya menjadi rutinitas dalam
menyambut tahun baru islam. Sebagaimana diketahui bahwa di pondok pesantren
Syaichona Moh. Cholil terdapat instansi yang menfasilitasi akan adanya bakat
yang dimiliki oleh para santri. Pada saat itu segala seni yang ada di bawah
naungan BANGSESDAM ditampikan semua.
Mulai dari Qosoid Al Habsyi ala Banjari yang di tampilkan dalam rangka pra acra
dan tahsinol khat dengan memajang karya santri, pidato tiga bahasa yaitu Arab,
Inggris dan Indonisia. Puisi, drama dan antaraksi pencak silat melalui
permainan api yang di tampilkan oleh Hizbuz Syadhzili untuk menyambut tahun
baru islam yaitu bulan Muharram.
Sebelum
acara pentas seni dimulai ternyata Allah memberikan Rahmat hujan rintik-rintik
pada acara itu, namun semua itu tidak merasa goyah malahan para santri semakin
semangat untuk merayakannya. Dan setelah itu terlebih dahulu ada Tausiyah dari
RKH. Nasih Aschal. Dalam Tausiyah beliau menyampaikan bahwasanya adanya pentas
seni ini jangan dijadikan ajang sebagai permainan ataupun hura-hura, melainkan
harus betul-betul belajar sehingga nanti ketika kita pulang dari pesantren kita
bisa mengamalakam ilmu yang kita peroleh di pondok pesantren Syaichona Moh.
Colil. Dan beliau juga menyinggung bahwa seorang santri ketika sudah kerasan di
pondok pesantren itu sudah menandakan orang itu akan sukses apalagi kalau
kerasan sekaligus mengikuti peraturan-peraturan yang ada di pondok pesantren
maka santri itu akan jadi orang yang sukses dan di akui di masyarakatnya.
Sementara
itu tak kalah menarik ketua pelaksana Pentas seni Moh. Samsul Arifin dalam
sambutannya menyatakan kalau acara ini merupakan kegiatan agenda BANGSESDAM
yang tujuannya untuk memacu bakat para santri untuk meraih prestasi yang sangat
luar biasa. Lebih lanjutnya ketua Paket C dan Redaktur Aschal ini juga
menyampaikan kalau kegiatan semacam ini akan menjadi rutinitas di pondok
pesntren Syaichona Moh. Cholil, karena pada hakekatnya mungkin kalau kita lihat
secara sepintas kegiatan semacam ini kadang gak ada gunanya dan kadang
disepelekan oleh kawan-kawan santri. Padahal, kalau kita sudah boyong nanti alias
keluar dari pesantren tanpa diduka kadang kita disuruh untuk qiro’ah atau
sebagainya karena masyarakat menilai kalau seorang santri itu serba bisa dalam
segi apapun. Oleh karena itu kesempatan besar bagi para santri untuk mengasah dan
mengukir seni bakat di pondok pesantren tercinta ini karena pondok pesantren itu
tempat kita belajar apapun.
Setelah sambutan dari ketua acara, pentas seni ini dimulai
dihalaman pesantren yang langsung dilihat oleh semua santri. tampaknya pentas
seni makin seru lewat homurisnya sebab dipimpin oleh trio MC yang masing-masing
MC memakai bahasa Arab, Inggris dan Indonisia. Sesaat setalah acara tersebut
selesai, wartawan Aschal berhasil mewawancarai Presiden BANGSESDAM. “saya
selaku Presiden BANGSESDAM priode 1433-1434 H, sangat berharap sekali kepada
teman-teman yang senasib dan seperjuangan agar betul-betul mengasah kebakatannya
lewat BANGSESDAM untuk bekal nanti di masyarakat mereka masing-masing dan
semoga dengan adanya ivent ini, jalinan ukhuwah islamiyah lebih erat, harmonis, dan acara ini bisa tetap
eksis dan terus berkembang seiring perkembangan zaman, tetap bermisikan pada penciptaan kader bangsa yang handal,
profesional, dan bermoral islami.”. Ucap Nasrullah AM yang sekarang menjabat sebagai
crew Jema’ah haji dan sekretaris Markaz lghotul arobiyah di pondok pesntren
Syaichona Moh. Cholil.
Oleh : Moh.
Samsul Arifin
Arketa
Putra C 07
0 komentar:
Posting Komentar