(Tab Widget 2)

Sabtu, 14 Januari 2017

MENYAMBUT MUHARRAM BANGSESDAM MENGADAKAN PENTAS SENI (ASCHAL Edisi 11)



Malam Jum’at tepatnya pada kalender 27 Muharram 1433 H. pengurus BANGSESDAM (Badan Pengembangan Bakat dan Sumber Daya Manusia)  mengadkan pentas seni yang setiap tahunnya menjadi rutinitas dalam menyambut tahun baru islam. Sebagaimana diketahui bahwa di pondok pesantren Syaichona Moh. Cholil terdapat instansi yang menfasilitasi akan adanya bakat yang dimiliki oleh para santri. Pada saat itu segala seni yang ada di bawah naungan  BANGSESDAM ditampikan semua. Mulai dari Qosoid Al Habsyi ala Banjari yang di tampilkan dalam rangka pra acra dan tahsinol khat dengan memajang karya santri, pidato tiga bahasa yaitu Arab, Inggris dan Indonisia. Puisi, drama dan antaraksi pencak silat melalui permainan api yang di tampilkan oleh Hizbuz Syadhzili untuk menyambut tahun baru islam yaitu bulan Muharram.
Sebelum acara pentas seni dimulai ternyata Allah memberikan Rahmat hujan rintik-rintik pada acara itu, namun semua itu tidak merasa goyah malahan para santri semakin semangat untuk merayakannya. Dan setelah itu terlebih dahulu ada Tausiyah dari RKH. Nasih Aschal. Dalam Tausiyah beliau menyampaikan bahwasanya adanya pentas seni ini jangan dijadikan ajang sebagai permainan ataupun hura-hura, melainkan harus betul-betul belajar sehingga nanti ketika kita pulang dari pesantren kita bisa mengamalakam ilmu yang kita peroleh di pondok pesantren Syaichona Moh. Colil. Dan beliau juga menyinggung bahwa seorang santri ketika sudah kerasan di pondok pesantren itu sudah menandakan orang itu akan sukses apalagi kalau kerasan sekaligus mengikuti peraturan-peraturan yang ada di pondok pesantren maka santri itu akan jadi orang yang sukses dan di akui di masyarakatnya. 
Sementara itu tak kalah menarik ketua pelaksana Pentas seni Moh. Samsul Arifin dalam sambutannya menyatakan kalau acara ini merupakan kegiatan agenda BANGSESDAM yang tujuannya untuk memacu bakat para santri untuk meraih prestasi yang sangat luar biasa. Lebih lanjutnya ketua Paket C dan Redaktur Aschal ini juga menyampaikan kalau kegiatan semacam ini akan menjadi rutinitas di pondok pesntren Syaichona Moh. Cholil, karena pada hakekatnya mungkin kalau kita lihat secara sepintas kegiatan semacam ini kadang gak ada gunanya dan kadang disepelekan oleh kawan-kawan santri. Padahal, kalau kita sudah boyong nanti alias keluar dari pesantren tanpa diduka kadang kita disuruh untuk qiro’ah atau sebagainya karena masyarakat menilai kalau seorang santri itu serba bisa dalam segi apapun. Oleh karena itu kesempatan besar bagi para santri untuk mengasah dan mengukir seni bakat di pondok pesantren tercinta ini karena pondok pesantren itu tempat kita belajar apapun.
Setelah sambutan dari ketua acara, pentas seni ini dimulai dihalaman pesantren yang langsung dilihat oleh semua santri. tampaknya pentas seni makin seru lewat homurisnya sebab dipimpin oleh trio MC yang masing-masing MC memakai bahasa Arab, Inggris dan Indonisia. Sesaat setalah acara tersebut selesai, wartawan Aschal berhasil mewawancarai Presiden BANGSESDAM. “saya selaku Presiden BANGSESDAM priode 1433-1434 H, sangat berharap sekali kepada teman-teman yang senasib dan seperjuangan agar betul-betul mengasah kebakatannya lewat BANGSESDAM untuk bekal nanti di masyarakat mereka masing-masing dan semoga dengan adanya ivent ini, jalinan ukhuwah islamiyah  lebih erat, harmonis, dan acara ini bisa tetap eksis dan terus berkembang seiring perkembangan zaman, tetap bermisikan  pada penciptaan kader bangsa yang handal, profesional, dan bermoral islami.”. Ucap Nasrullah AM yang sekarang menjabat sebagai crew Jema’ah haji dan sekretaris Markaz lghotul arobiyah di pondok pesntren Syaichona Moh. Cholil.
Oleh : Moh. Samsul Arifin
Arketa Putra C  07

0 komentar:

Posting Komentar