Santri plus Mahasiswa, Benteng Tangguh Generasi Bangsa
PP. Syaichona Moh. Cholil
merupakan salah satu lembaga pendidikan di kabupaten Bangkalan yang berbasis
salaf. Sejak didirikan PP. Syaichona Moh. Cholil memang menjunjung tinggi
nilai-nilai kesalafan yang ada sejak zaman Rasul dan telah dilestarikan oleh
generasi-generasi selanjutnya. Materi-materi pendidikan yang di ajarkan juga
karangan-karangan para ulama terdahulu yang kemudian lebih dikenal dengan
istilah kitab kuning. Bahkan metode-metode pembelajaranya juga sangat kental
dengan tradisi-tradisi salaf sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Syaech Az-Zarnuji
dalam karya monomentalnya Ta’limul Muta’allim.
Namun dengan bergulirnya waktu dan dipicu oleh era globalisasi yang telah mendegradasi moral bangsa serta
telah diresmikannya jembatan Suramadu yang diklaim menjadi ancaman serius bagi
pulau Madura yang terkenal religius, khususnya wilayah Bangkalan- telah membuka
mata para ulama Bangkalan hingga berinesiatif untuk mengembangkan dan
memajukan pondok pesantren yang ada di sekitar Bangkalan.
Dari itu, PP. Syaichona Moh. Cholil perlu melebarkan sayapnya untuk
menjawab tantangan zaman dengan mendirikan pendidikan formal, yaitu MTS dan SMA
Al-ma’arif yang mulai operasional sejak 1 Juli 1987 di bawah naungan LP Ma’arif
NU, agar para santri bisa mengenyam pendidikan formal dan tidak hanya terfokus
pada kitab-kitab salaf saja. Sejak saat itulah PP. Syaichona Moh. Cholil
mengadopsi pendidikan formal tanpa menghilangkan nilai-nilai salaf yang telah
tertancap selama bertahun-tahun sebagaimana ungkapan sebuah qoidah: “al- Muhafadzatu ‘ala qodimis shaleh wal
akhdzu bil jadidil ashlah”.
Perjuangan pengasuh PP. Syaichona Moh. Cholil Alm. KHS. Abdullah
Schal tidak hanya sampai disitu saja. Pada tahun 2007 silam PP. Syaichona Moh.
Cholil mendirikan perguruan tinggi yang kemudian dikenal dengan sebutan STAIS
(Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Cholil). STAIS kemudian mengalami
kemajuan yang sangat pesat, meski masih seumur jagung STAIS ternyata mampu
mengungguli perguruan tinggi tarbiyah yang lain yang ada di Bangkalan buktinya,
pada tahun 2009 STAI Syaichona Cholil prodi PBA telah terakreditasi.
Semua itu guna menyiapkan para santri agar punya wawasan yang luas dan kualitas
yang mumpuni untuk menghadapi tantangan arus globalisasi yang kian merajalela.
Pada tanggal 19 November 2011 STAIS menyelenggarakan acara waisuda
perdananya yang berlokasi di halaman kampus STAIS kompleks PP. Syaichona Moh.
Cholil. Sebanyak 30 wisudawan yang sebelumnya telah melakukan udisium (pengumuman
kelulusan) yang bertempat di AULA STAIS, telah di bai’at dan di resmikan
menjadi seorang sarjana. Kurang lebih 300 undangan hadir dalam acara prosesi
pelepasan angakatan pertama mahasiswa STAIS tersebut. Acara yang terbilang sederhana
ini terkesan sangat unik, sakral dan sangat berkesan dihati para wisudawan. Acara
wisuda sarjana S1 STAIS ini juga dihadiri oleh Dr. KH. Afandi Mochtar, MA
sebagai orator ilmiah dalam acara tersebut. Jalannya acara begitu khidmat
hingga acara penyematan gelar sarjana ini selesai.
Para wisudawan yang telah menyandang gelar sarjana sekaligus santri
ini diharapkan bisa menjadi duta pesantren untuk masyarakat. Mampu menegakkan
panji-panji Islam dibawah tekanan zaman yang kian kritis moral dan menjadi
benteng yang tangguh bagi generasi-generasi bangsa selanjutnya.
Oleh : Tamam Ezie
0 komentar:
Posting Komentar