(Tab Widget 2)

Sabtu, 14 Januari 2017

LIPUTAN PESANTREN (ASCHAL Edisi 11)


Santri plus Mahasiswa, Benteng Tangguh Generasi Bangsa
 PP. Syaichona Moh. Cholil merupakan salah satu lembaga pendidikan di kabupaten Bangkalan yang berbasis salaf. Sejak didirikan PP. Syaichona Moh. Cholil memang menjunjung tinggi nilai-nilai kesalafan yang ada sejak zaman Rasul dan telah dilestarikan oleh generasi-generasi selanjutnya. Materi-materi pendidikan yang di ajarkan juga karangan-karangan para ulama terdahulu yang kemudian lebih dikenal dengan istilah kitab kuning. Bahkan metode-metode pembelajaranya juga sangat kental dengan tradisi-tradisi salaf sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Syaech Az-Zarnuji dalam karya monomentalnya Ta’limul Muta’allim.
Namun dengan bergulirnya waktu dan dipicu oleh era globalisasi  yang telah mendegradasi moral bangsa serta telah diresmikannya jembatan Suramadu yang diklaim menjadi ancaman serius bagi pulau Madura yang terkenal religius, khususnya wilayah Bangkalan- telah membuka mata para ulama Bangkalan hingga berinesiatif untuk mengembangkan dan memajukan pondok pesantren yang ada di sekitar Bangkalan.
Dari itu, PP. Syaichona Moh. Cholil perlu melebarkan sayapnya untuk menjawab tantangan zaman dengan mendirikan pendidikan formal, yaitu MTS dan SMA Al-ma’arif yang mulai operasional sejak 1 Juli 1987 di bawah naungan LP Ma’arif NU, agar para santri bisa mengenyam pendidikan formal dan tidak hanya terfokus pada kitab-kitab salaf saja. Sejak saat itulah PP. Syaichona Moh. Cholil mengadopsi pendidikan formal tanpa menghilangkan nilai-nilai salaf yang telah tertancap selama bertahun-tahun sebagaimana ungkapan sebuah qoidah: “al- Muhafadzatu ‘ala qodimis shaleh wal akhdzu bil jadidil ashlah”.
Perjuangan pengasuh PP. Syaichona Moh. Cholil Alm. KHS. Abdullah Schal tidak hanya sampai disitu saja. Pada tahun 2007 silam PP. Syaichona Moh. Cholil mendirikan perguruan tinggi yang kemudian dikenal dengan sebutan STAIS (Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Cholil). STAIS kemudian mengalami kemajuan yang sangat pesat, meski masih seumur jagung STAIS ternyata mampu mengungguli perguruan tinggi tarbiyah yang lain yang ada di Bangkalan buktinya, pada tahun 2009 STAI Syaichona Cholil prodi PBA telah terakreditasi. Semua itu guna menyiapkan para santri agar punya wawasan yang luas dan kualitas yang mumpuni untuk menghadapi tantangan arus globalisasi yang kian merajalela.
Pada tanggal 19 November 2011 STAIS menyelenggarakan acara waisuda perdananya yang berlokasi di halaman kampus STAIS kompleks PP. Syaichona Moh. Cholil. Sebanyak 30 wisudawan yang sebelumnya telah melakukan udisium (pengumuman kelulusan) yang bertempat di AULA STAIS, telah di bai’at dan di resmikan menjadi seorang sarjana. Kurang lebih 300 undangan hadir dalam acara prosesi pelepasan angakatan pertama mahasiswa STAIS tersebut. Acara yang terbilang sederhana ini terkesan sangat unik, sakral dan sangat berkesan dihati para wisudawan. Acara wisuda sarjana S1 STAIS ini juga dihadiri oleh Dr. KH. Afandi Mochtar, MA sebagai orator ilmiah dalam acara tersebut. Jalannya acara begitu khidmat hingga acara penyematan gelar sarjana ini selesai.
Para wisudawan yang telah menyandang gelar sarjana sekaligus santri ini diharapkan bisa menjadi duta pesantren untuk masyarakat. Mampu menegakkan panji-panji Islam dibawah tekanan zaman yang kian kritis moral dan menjadi benteng yang tangguh bagi generasi-generasi bangsa selanjutnya.

Oleh : Tamam Ezie

0 komentar:

Posting Komentar