(Tab Widget 2)

Rabu, 04 Januari 2017

PAKISTAN NEGARA YANG LAHIR ATAS DASAR ISLAM (ASCHAL Edisi 20)


Pakistan lahir pada 26 Ramadhan 1366/ 14 Agustus 1947 setalah mendapat kemerdekaan dari Inggris dan melepaskan diri dari India. Namun keberadaan bangsa dan tanah Pakistan tidak lah sama sekali baru, yang tiba-tiba muncul dalam sehari, selain namanya saja (Pakistan). Akarnya kembali kepada sebuah peradaban tua dunia muncul pada 250 SM yang disebut Indus civilization. Peradaban ini seumur dengan peradaban tua dunia lainya seperti Mesopotamia dan sudah mencapai puncak kemajuan di saat bangsa eropa masih tenggelam dalam periode batu, stone age (Ernest Mackay, The Indus Civilization).
Dalam perjalanan kurun waktu hampir 5000 tahun itu anak benua India telah melawati pasang surut peradaban dan dikuasai oleh berbagai dinasti dan kejaran yang berbeda. Setelah kedatangan bangsa Aryan pada 1500 SM, raja Persia, Darius 1 menyerang dan menguasai anak benua ini pada 522 SM dan kemudian menjadikannya sebagai provinsi ke 20 dari imperium Persia.
Alexander Agung, seorang legenda kesatria Yunani tercatat telah masuk membawa pasukan ekspedisinya ke anak benua ini pada 327 SM. Namun Alexander tidak dapat menguasai seluruh India setalah dihadang oleh pasukan bergajah raja-raja lokal dan mengalami kekalahan. Bahkan konon kuda tunggangannya yang perkasa dan melegenda itu turut terbunuh dalam peperangan itu. Sejak saat itu soerang gubernur yunani tunjukan Alexander memerintah india sampai 1 M dimana revolusi besar-besaran dilakukan bangsa setempat dan berhasil mengambil alih kekuasaan dari gubernur yunani.
Pada tahun 120 M penguasa Afgan turut bertualang menguasai India dan kemudai pada 628 M Persia dan Turki saling bergantian menjajah India. Namun penguasa Persia tidak mampu bertahan lama ketika pasukan Persia dikalahkan oleh Romawi dalam peperangan besar antara duan adidaya dunia ketika itu, tepatnya tahun 642 M. Sejak saat itu anak benua India kembali ke pangkuan penguasa lokal hingga akhirnya datang tentara muslim pada tahun 700an dan menjadi cikal bakal penyebaran Islam di Pakistan- India (A Qoyum Sher, Pakistan Studies).
Dari penuturan sekilas di atas, dapat ditarik benang merah sebagai landasan historis dari berbagai peristiwa, karakter dan keadaan bangsa Pakistan-India saat ini. Sejak awal bangsa Pakistan memang sudah bersentuhan dan dijajah oleh berbagai bangsa besar lainnya. Sehingga tidak heran kalau watak keras dan naluri perangnya kuat seperti bisa didapatkan pada suku Punjab yang memang menurut sejarah merupakan wilayah yang selalu diperebutkan oleh para bangsa penjajah tersebut. Kebanggaan bangsa Pakistan-India dengan berbagai keunggulan yang dimiliki seperti katakana lah kecerdasan otak, dapat dilacak pada nenek moyang Aryan mereka. Mereka memang laik mengklaim sebagai anak rumpun bangsa- bangsa Aryan lain seperti Jerman dll. Bangsa Persia yang memiliki tingkat kesustrastaan yang tinggi juga turut andil dalam memperkaya budaya, seni dan bahasa anak benua ini.
Sebagai agama dakwah, missionary religion, Islam selalu dihadapkan pada permaslahan penyebaran ajaran. Pertanyaan apakan Islam disebarkan dengan cara perang atau damai memilki akar dan implikasi yang cukup panjang yang kesemuanya berpulang pada pembacaan sejarahnya dan interpretasi sang ilmuan atau sejarawan terhadap fakta sejarah tersebut. Pada tahapan inilah, hubungan kuat antara validitas data dan objektivitas pembaca (sejarah) menjadi signifikan.
Dalam jejak rekam sejarah, bangsa Arab ternyata telah memiliki hubungan dagang dengan India, Malay, Cina dan sekitarnya sebelum 622 M. karena memang bangsa Arab memiliki kebiasaan dagang dengan jalur pelayaran ke timur.
India sudah dikenal dengan barang dagangan dan perhiasaan yang berkualitas tinggi. Hal ini menarik perhatian bangsa penjelajah seperti portugis, Inggris dll untuk singgah termasuk bangsa Arab. Pada saat itu anak benua ini berada dibawah kekuasaan sekte Rajput yang dikenal sebagai para prajurit tangguh.
Sedangkan bangsa Arab saat itu telah muncul sebagai kekuatan baru dunia. Tepatnya 20 tahun setelah Rosulullah wafat tenatara Arab telah berhasil melebarkan sayap ke hampir seluruh penjuru dengan membawa sebuah ajaran baru, Islam, dari Spanyol di sebelah barat sampai ke Iran di timur dan utara Afrika.
Invasi besar-besaran muslim itu terjadi kira-kira pada masa kekhalifahan Umar yang tercatat berhasil menaklukan Mesir sebagai pintu utama benua Afrika dan mengalahkan Persia dalam peperangan Nihawan tahun 642 M (Mazharul Haque, Outline of Islamic History).
Meskipun tidak ada catatan sejarah yang jelas bahwa Umar telah mengirim ekspedisi ke wilayah India, namun hubungan antara Arab dan India dapat dipastikan sudah berlangsung baik. Ini bisa diasumsikan demikian dengan melihat teori masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke 1 H melalui para pendagang Arab yang bertujuan ke Cina. Logikanya jelas bahwa India jauh lebih memungkin untuk dijangkau sebelum Indonesia dan Cina.
Yang pasti, kontak pertama Arab dengan bangsa India terjadi pada tahun 637 M melalui pedagang yang berlayar ke daerah Thana tidak jauh dari Bombay. Sukses dengan pelayaran pertama, ekspedisi-ekspedisi berikutnya pun menyusul. Namun, pada sebuah pelayaran besar para pedagang Arab dirampok bajak laut didekat Bombay. Para pembajak membunuh hampir seluruh pedagang laki-laki dan mengirim pulang para janda dan sisa hasil dagang ke Hajjaj Bin Yusuf, gubernur Bagdad dibawah kekhalifahan Ummayah pada saat itu.
Marah dengan hal itu, Hajjaj mengirim sebuah pasukan besar dibawah panglima perang muda Muhammad bin Qasim yang merupakan menantunya pada tahun 711 M. Bin Qasim berhasil berlabuh di perairan Sindh, Pakistan, yang kemudian hari pelabuhan tersebut diberi nama pelabuhan Bin Qasim. Dari Sindh Bin Qasim berhsil memukul mundur kekuatan Raja Dahrir, penguasa India barat saat itu (Pakistan). Satu demi satu, koantong-kantong kekuasaan Dahrir jatuh. Muhammad Bin Qasim hanya menetap tiga tahun dan kemudian kembali ke bagdad setelah dipanggil gubernur.
120 tahun kemudian kontak Arab dan India-Pakistan baik dagang maupun juru dakwah terjalin lebih intens. Namun dalam bentuk penaklukan atau invasi, barulah tiga abad kemudian ada invasi militer lagi yang dilakukan muslim ke tanah India-Pakistan (A Qoyum Sher, Pakistan Studies). Sampai pada titik inilah fase awal penyebaran Islam di anak benua India, khususnya Pakistan di lakukan. Lebih tepatnya lagi disebut sebagai pembuka jalan  Islam. 
Dari titik ini pula para sejarawan orientalis Inggris sudah berani mengambil kesimpulan bahwa Islam masuk ke Pakistan-India dengan pedang (perang). Landasannya jelas; invasi Bin Qasim. Namun sebetulnya konsekuensi dari pendapat ini pada pencitraan Islam di Pakistan dikemudian yang justru lebih penting dan menarik dikaji, khususnya pada masa konseptualisasi negara Pakistan dan perjuangan kemerdekaannya. Namun pendapat ini dibantah oleh banyak ilmuan lain, yang berpendapat bahwa justru masuknya para pedangan Arab ke anak benua India terlepas dari tendensi misi agama. Tujuan utama mereke adalah berdagang atau penyebaran wilayah kekuasaan; dari ekspedisi ke invasi. Pendapat seperti ini seirama dengan analisa Watt yang mengatakann bahwa karakter invasi Arab berasal dari budaya baduy Arab; Razzia. Yaitu pengepungan sebuah wilayah/ suku oleh suku lain untuk mendapatkan keuntungan materil seperti harta, perhiasaan, makanan dan hewan ternak (W. Montgomery Watt, The Majesty that was Islam).
 Berdirinya negara Pakistan sendiri merupakan bukti keberhasilan perkembangan Islam di  daerah Asia ini. Orang yang pertama kali mencetus berdirinya negara yang memisahkan dari india ini adalah Muhammad Iqbal  (1876  -  1938) mengingat di India terdiri dari Umat Islam dan Hindu.
Nama Pakistan sendiri berasal dari seorang mahasiswa Islam India yang berada di London diambil dari kata Punjab, A dari Afghan, K dari Kashmir, S dari Sindi dan TAN dari Balukhistan. Sumber lain mengatakan berasal dari  kata Persia “pak” (suci) dan “stan” (negara).
Pada tahun 1916 dalam kapasitasnya sebagai ketua Liga Muslimin India, Muhammad Ali Jinnah diangkat mejadi Gubernur Jendral pertama dominion Pakistan dan pada tahun 1947 tanggal 15 Agustus, barulah Pakistan menjadi negara merdeka dengan bentuk Republik dan Jinnah tetap sebagai Gubernur Jendralnya.
Pada tahun 1971, terjadi perpecahan antara pakistan Timur dan Pakistan barat, yang berakhir dengan  pemisahan  kekuasaan  yaitu  Pakistan  Timur  menjadi  negara merdeka dengan nama Bangladesh dengan bentuk Negara Republik Bangladesh, diproklamirkan tanggal 17 April 1971, yang pada saat itu presiden pertamanya adalah Mujibur Rachman.
Pada tahun 1974, barulah pakistan mengakui kemerdekaan Bangladesh melalui penandatanganan perjanjian antara Pakistan dan Bangladesh.
Pakistan adalah satu-satunya Negara di dunia yang lahir atas dasar agama (Islam). Kelahirannya merupakan sebuah phenomena dan paradigma baru dalam diskursus ilmu politik modern maupun dalam kajian Islam. Eksistensinya selalu dikaitkan secara langsung dengan Islam. Karena Pakistan sebagai sebuah Negara, bagi penduduknya, adalah ekspresi nyata dari keberagamaan mereka (Islam).
Pergumulan Islam dalam Negara (politik) merupakan awal dari kontroversi dan perdebatan panjang dalam sejarah Pakistan, sejak awal mula konsepsi Pakistan itu sendiri digulirkan. Bukan saja validitas dan rasionale konsepsi Negara ini yang dimentahkan oleh umat hindu India yang notabene mayoritas, bahkan diantara umat Islam sendiri hal ini juga menimbulkan pro dan kontra (akan diuraikan lebih jelas didepan). Namun bukan hanya interpretasi Islam politik yang menjadi kontroversi, bahkan corak keislaman orang Pakistan secara umum atau keseluruhan yang dianggap rigid dan keras juga patut dipersoalkan.

Hingga saat ini geliat Islam di Pakistan masih tetap menjadi sorotan dan layak dijadikan bahan kajian oleh para pemikir dan cendikiawan. Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai Islam di Pakistan, penulusuran terhadap sejarah awal penyebarannya adalah sebuah niscaya. Karena melalu metode itu lah reason de’etrat dari sebuah wujud dan peristiwa dalam sejarah dapat dicapai (Will Durant, The Lesson from History). Maka tulisan ini akan sekilas menuturkan sejarah awal masuknya Islam ke anak benua India ini dengan memberikan beberapa catatan dan analisa guna mencari jawaban atas keunikan corak Islam di Pakistan ini.

0 komentar:

Posting Komentar