Syekh
Hasyim Asy’ari dalam kitabnya mengatakan:
“Ummat
Islam ditanah jawa ini dari dulu terus berlangsung berabad-abad lamanya berada
satu faham dan akidahnya. Serta berdiri didalam aatu Madzhab, satu amaliyah dan
satu kecenderungan dalam menjalankan syariat Islam.”
Di bidang
fiqh mereka menganut madzhab Syafi’i. Dalam bidang akidah menganut imam Abi
al-Hasan al-Asy’ari. Sedangkan dalam tashawuf mereka mengikuti imam al-Ghazali
dan imam Abul Hasan Assyadziliy.
Namun
akhir-akhir ini muncul kelompok Islam
yang bermacam-macam yang membawa faham dan pendapat yang berbeda-beda. Menanggapi
hal tersebut, sebagian umat Islam masih berpegang teguh pada ulama salaf.
Mereka masih bermadzhab dan berpegang
teguh pada kitab-kitab mukhtabaroh, mencintai ahlul baith dan para sahabat Nabi
dengan bertabaruk dan bertawassul kepada ulama sholihin lainnya dengan metode amaliyah
ulama salaf dan ulama ahlus sunnah wal jama’ah.
Tidak
sampai disitu, saat ini faham dan aliran yang nyeleneh secara perlahan terus
merongrong faham dan amaliyah yang kita pertahankan selama ini. Mereka semakin
gencar dan dahsyat dalam menarik perhatian khalayak baik lewat gerakan para
kader mereka atau melewati media masa yang kini marak digunakan oleh para
pemuda dan citizen.
Tiada
hentinya mereka mengharamkan tawassul, taabarruk, ziaroh kubur, acara maulid nabi
dan amaliyah yang dilakukan oleh ulama ahlussunnah wal jamaah secara turun
temurun dengan mudahnya mereka mengatakan bid’ah dan bahkan kufur. Satu
landasan yang menjadi hujjah terkuat bagi mereka, yakni hanya bermodal hadits
bid’ah yang mereka kaji dan mentafsiri sendiri.
Mereka
mengaku kelompok sunny salafi yang sejati, padahal mereka itu kelompok wahabi
yang sukanya menyesatkan dan mengkafirkan orang lain. Hati-hatilah dengan
mereka, boleh jadi mereka tidak bisa menarik dan merayu kita untuk ikut andil
dalam ajaran sesatnya. Namun bagaimanakah orang disekitar kita?. Sudahkah kita
memperingatinya?.
Ada
ciri-ciri yang paling nampak dari mereka yang dengan mudah bisa kita ketahui,
yakni selalu mengajak untuk kembali pada al-Qur’an dan hadits dan juga mengajak
kita untuk mengikuti langkah mereka yang menjauhkan diri dari ulama mujtahid.
Di lain
pihak, kita juga bombardir oleh kelompok-kelompok yang mengaku pecinta Nabi dan
Ahlul baith. Sekelompok ini menyerang kita dengan metode melewati hati kita, secara
taqiyahnya mereka tidak pernah menampilkan aqidah mereka yang sebenarnya. Mereka
lebih memilih mengajak ummat untuk terus meningkatkan cintanya kepada wali dan
keluarganya dengan halus yang ujung-ujungnya mereka menanamkan kebencian kepada
sahabat-sahabat Nabi dan bahkan mengkafirkan para sahabat-sahabat Nabi.
Hati-hatilah pada Taqiyah mereka selain itu, jika dipandang secara garis besar,
masih banyak faham dan aliran yang bertentangan dengan ulama ahlus sunnah wal
jama’ah yang masuk dan berkembang dinegara kita ini. Bahkan untuk
menyebutkannya mungkin akan membuat tulisan ini terlalu panjang dan
membingungkan.
Satu
hal yang perlu kita tanam didalam hati, kita harus yakin dan percaya bahwa
kebenaran yang haqiqi itu adalah bersama ulama shalafus sholeh dan dilanjutkan
oleh ulama-ulma kita pada umumnya. Mereka adalah panutan bagi pengikut
kebenaran (Ahlul Haq), dan ajaran mereka di ikutin oleh mayoritas umat islam. sesuai
sabda nabi:
عليكم بالسواد الاعظم
“Berpeganganlah pada kelompok mayoritas ummat
ini”. dan sabda nabi:
يدالله على الجماعة من شذ شذ الى النار
“Pertolongan atau kekuasaan Allah ada pada
sekelompok umat Islam yang mayoritas, barang siapa yang bergabung pada kelompok
kecil maka dia akan digiring ke neraka.” Dan juga sabda nabi:
“Barang
siapa yang memisahkan diri dari jama’atul muslimin sejengkal saja maka dia
telah melepas tali Islam dari lehernya.”
Sayyidina
umar juga berkata:
“Hendaklah
kalian selalu berada dalam jemaatul muslimin (mayoritas ummat Islam) dan
takutlah kalian dari memisah diri. Akan lebih mudah bagi syaitan untuk menggoda
seorang yang sendiri daripada orang yang berdua”.
“Barang
siapa ingin mendapat kenikmatan surga maka hendaklah dia selalu berada di
jemaatul muslimin”
Inilah
yang dimaksud sekelompok Ahlus sunnah wal jama’ah. Mereka kelompok yang
bermadzhab pada salah satu madzhab yang empat didalam bidang fiqh, dan didalam
kelompok inilah terdapat ulama-ulama besar dan ulama pewaris para Nabi saking
banyaknya kami tidak bisa menyebutkan melalui tulisan ini.
Nabi
bersabda bahwa agama Islam yang benar ini akan dibawa oleh ulama sholihin dan
yang adil-adil dan ikhlas dan wara. Ilmu dan amaliyah mereka patut ditiru dan
di contoh karen amereka benar-benar mentekladani Rosulullah.
Oleh
karena itu, agar kita tercegah dari salah dalam mencari ilmu dan mendapatkan
sanad ilmu yang lurus hingga ke Nabi Muhammad SAW, Hendaklah kita berhati-hati
dalam menimba ilmu dari seseorang, jangan sampai kita keliru mengambil ilmu
apalagi jika sampai kita keliru mengambil ilmu dari para ahli bid’ah dan ilmu
yang tidak jelas sanad keilmuannya. Sabda nabi:
هذ العلم دين فانظروا عمن تأ خذون ديبكم
“Ilmu
ini adalah agama mereka maka berhati-hatilah kalian mengambil agama ini.” Imam
Ghazali berpesan:
“Untuk
menguatkan keimanan dan akidah hendaklah disamping selalu dekat dengan para
ulama’, hendaklah memperbanyak membaca al’Qur’an dan al-hadits serta
kitab-kitab ulama salaf dengan memperbanyak ibadah.”
Sebagai
kaum yang senantiasa menjaga dan meneruskan Ahlus sunnah Wal Jama’ah hendaknya
kita selalu belajar dan belajar agar nantinya kita bisa melindungi diri kita
serta keluarga kita dari mereka yang ingin merubah pendirian kita. Semoga kita
selalu berada di jalan yang di rido’i oleh Allah. Amin
(Ust.
Muridi)
0 komentar:
Posting Komentar