(Tab Widget 2)

Rabu, 04 Januari 2017

KENALI, PAHAMI DAN LINDUNGI (ASCHAL Edisi 20)


Syekh Hasyim Asy’ari dalam kitabnya mengatakan:
“Ummat Islam ditanah jawa ini dari dulu terus berlangsung berabad-abad lamanya berada satu faham dan akidahnya. Serta berdiri didalam aatu Madzhab, satu amaliyah dan satu kecenderungan dalam menjalankan syariat Islam.”
Di bidang fiqh mereka menganut madzhab Syafi’i. Dalam bidang akidah menganut imam Abi al-Hasan al-Asy’ari. Sedangkan dalam tashawuf mereka mengikuti imam al-Ghazali dan imam Abul Hasan Assyadziliy.
Namun akhir-akhir ini muncul kelompok  Islam yang bermacam-macam yang membawa faham dan pendapat yang berbeda-beda. Menanggapi hal tersebut, sebagian umat Islam masih berpegang teguh pada ulama salaf. Mereka masih bermadzhab dan  berpegang teguh pada kitab-kitab mukhtabaroh, mencintai ahlul baith dan para sahabat Nabi dengan bertabaruk dan bertawassul kepada ulama sholihin lainnya dengan metode amaliyah ulama salaf dan ulama ahlus sunnah wal jama’ah.
Tidak sampai disitu, saat ini faham dan aliran yang nyeleneh secara perlahan terus merongrong faham dan amaliyah yang kita pertahankan selama ini. Mereka semakin gencar dan dahsyat dalam menarik perhatian khalayak baik lewat gerakan para kader mereka atau melewati media masa yang kini marak digunakan oleh para pemuda dan citizen.
Tiada hentinya mereka mengharamkan tawassul, taabarruk, ziaroh kubur, acara maulid nabi dan amaliyah yang dilakukan oleh ulama ahlussunnah wal jamaah secara turun temurun dengan mudahnya mereka mengatakan bid’ah dan bahkan kufur. Satu landasan yang menjadi hujjah terkuat bagi mereka, yakni hanya bermodal hadits bid’ah yang mereka kaji dan mentafsiri sendiri.
Mereka mengaku kelompok sunny salafi yang sejati, padahal mereka itu kelompok wahabi yang sukanya menyesatkan dan mengkafirkan orang lain. Hati-hatilah dengan mereka, boleh jadi mereka tidak bisa menarik dan merayu kita untuk ikut andil dalam ajaran sesatnya. Namun bagaimanakah orang disekitar kita?. Sudahkah kita memperingatinya?.
Ada ciri-ciri yang paling nampak dari mereka yang dengan mudah bisa kita ketahui, yakni selalu mengajak untuk kembali pada al-Qur’an dan hadits dan juga mengajak kita untuk mengikuti langkah mereka yang menjauhkan diri dari ulama mujtahid.
Di lain pihak, kita juga bombardir oleh kelompok-kelompok yang mengaku pecinta Nabi dan Ahlul baith. Sekelompok ini menyerang kita dengan metode melewati hati kita, secara taqiyahnya mereka tidak pernah menampilkan aqidah mereka yang sebenarnya. Mereka lebih memilih mengajak ummat untuk terus meningkatkan cintanya kepada wali dan keluarganya dengan halus yang ujung-ujungnya mereka menanamkan kebencian kepada sahabat-sahabat Nabi dan bahkan mengkafirkan para sahabat-sahabat Nabi. Hati-hatilah pada Taqiyah mereka selain itu, jika dipandang secara garis besar, masih banyak faham dan aliran yang bertentangan dengan ulama ahlus sunnah wal jama’ah yang masuk dan berkembang dinegara kita ini. Bahkan untuk menyebutkannya mungkin akan membuat tulisan ini terlalu panjang dan membingungkan.
Satu hal yang perlu kita tanam didalam hati, kita harus yakin dan percaya bahwa kebenaran yang haqiqi itu adalah bersama ulama shalafus sholeh dan dilanjutkan oleh ulama-ulma kita pada umumnya. Mereka adalah panutan bagi pengikut kebenaran (Ahlul Haq), dan ajaran mereka di ikutin oleh mayoritas umat islam. sesuai sabda nabi:
 عليكم بالسواد الاعظم
“Berpeganganlah pada kelompok mayoritas ummat ini”. dan sabda nabi:
يدالله على الجماعة من شذ شذ الى النار
“Pertolongan atau kekuasaan Allah ada pada sekelompok umat Islam yang mayoritas, barang siapa yang bergabung pada kelompok kecil maka dia akan digiring ke neraka.” Dan juga sabda nabi:
“Barang siapa yang memisahkan diri dari jama’atul muslimin sejengkal saja maka dia telah melepas tali Islam dari lehernya.”
Sayyidina umar juga berkata:
“Hendaklah kalian selalu berada dalam jemaatul muslimin (mayoritas ummat Islam) dan takutlah kalian dari memisah diri. Akan lebih mudah bagi syaitan untuk menggoda seorang yang sendiri daripada orang yang berdua”.
“Barang siapa ingin mendapat kenikmatan surga maka hendaklah dia selalu berada di jemaatul muslimin”
Inilah yang dimaksud sekelompok Ahlus sunnah wal jama’ah. Mereka kelompok yang bermadzhab pada salah satu madzhab yang empat didalam bidang fiqh, dan didalam kelompok inilah terdapat ulama-ulama besar dan ulama pewaris para Nabi saking banyaknya kami tidak bisa menyebutkan melalui tulisan ini.
Nabi bersabda bahwa agama Islam yang benar ini akan dibawa oleh ulama sholihin dan yang adil-adil dan ikhlas dan wara. Ilmu dan amaliyah mereka patut ditiru dan di contoh karen amereka benar-benar mentekladani Rosulullah.
Oleh karena itu, agar kita tercegah dari salah dalam mencari ilmu dan mendapatkan sanad ilmu yang lurus hingga ke Nabi Muhammad SAW, Hendaklah kita berhati-hati dalam menimba ilmu dari seseorang, jangan sampai kita keliru mengambil ilmu apalagi jika sampai kita keliru mengambil ilmu dari para ahli bid’ah dan ilmu yang tidak jelas sanad keilmuannya. Sabda nabi:
هذ العلم دين فانظروا عمن تأ خذون ديبكم

“Ilmu ini adalah agama mereka maka berhati-hatilah kalian mengambil agama ini.” Imam Ghazali berpesan:
“Untuk menguatkan keimanan dan akidah hendaklah disamping selalu dekat dengan para ulama’, hendaklah memperbanyak membaca al’Qur’an dan al-hadits serta kitab-kitab ulama salaf dengan memperbanyak ibadah.”
Sebagai kaum yang senantiasa menjaga dan meneruskan Ahlus sunnah Wal Jama’ah hendaknya kita selalu belajar dan belajar agar nantinya kita bisa melindungi diri kita serta keluarga kita dari mereka yang ingin merubah pendirian kita. Semoga kita selalu berada di jalan yang di rido’i oleh Allah. Amin

(Ust. Muridi)

0 komentar:

Posting Komentar