4 TITIK 24 JAM
Kini ku tuangkan suka cita lambaian
jiwa Euforia dalam desir angin diantara serangan fajar yang menyatu dalam
semarak jiwa-jiwa putra putri Indonesia. Kami para pejuang bangsa pecinta tanah
air Indonesia yang kaya dengan keindahan alamnya.
*****
Hhmmmmm “Tree Madtsa” itulah nama
persahabatan kami dari MTs al-Hidayah, salah satu sekolah menengah yang
berada dalam naungan pesantren di Madura. Kekompakan selalu berkobar dalam jiwa
kami meski telah terpisah oleh jarak dan waktu karena kami sekarang telah
menjadi Mahasiswa. Namun jarak yang terbentang diantara kami tidak akan menjadi
penghalang untuk ikatan persahabatan kami. setiap tahun kami mengadakan reuni
ditempat-tempat yang mudah kami jangkau tepatnya kota Bangkalan. suka cita dan tertawa
riang sudah pasti jadi hiasan kami saat reoni sungguh bahagia memiliki
persahabatan seindah ini.
Dan reuni kali ini dirancang agak berbeda dari
biasanya kami akan berpetualang ke Bromo gunung berapi. yeeaaaaah
terlalu indah untuk dibayangkan apalagi untuk dijalani gak kebayang, semangat
semakin berkobar untuk acara ini meski sahabat Tree Madtsa tak semuanya bisa
hadir hanya 6 orang yang bisa tapi kami tetap semangat dan tepatnya tanggal
25-26 Oktober 2013 kami atas nama Tree Madtsa al-Hidayah Goooooo,,,,!!!!!
****
Kenalkan dulu sahabat kami Imam
dia Mahasiswa Malang orangnya super duper jenius, yang kedua Fatin
yang tak kalah jeniusnya dengan Imam dia anak kesehatan yang sedang menjalani
pendidikan di salah satu STIKES Surabaya dan yang ketiga Tasir
orangnya alim banget kawan hehe, berikutnya Ummu yang juga
tak kalah alimnya dengan si Tasir Subhanallah hmmm, selanjutnya In’am
ini dia nich nama yang unik seunik orangnya dia penulis, pinter akting dan
gokil banget dia manusia langka hahaha. mereka bertiga ini sama-sama Mahasiswa
Surabaya, nah yang terakhir aku yang memiliki nama sederhana “Ova”
sesederhana orangnya hehehe, aku tetap memilih menjadi penduduk Madura tulen
menjadi Mahasiswa kesehatan di salah satu STIKES Bangkalan Madura.
Nah Tanggal 25 Oktober sudah tiba sesuai
jadwal tiket kereta jam 19:30 Wib, jadi aku
harus nyampek asramanya si Iin sebelum petang karena pasti perlu
persiapan lagi, biasa cewek mang ribet. Ada sedikit kendala sampek jam 15:00 Wib aku belum
meluncur ke Surabaya maklum
hanya aku yang dari Madura jadi kesulitan berangkatnya. Huft kacau BBM
terus berbunyi nanyain keberadaanku yang belum juga nyampek Surabaya menjelang
petang, si In’am bawel terus saja meluncurkan aksi pertanyaannya di BBM “Udah berangkat
say, bareng siapa kamu?”,, “Iya say aku bareng adeknya Ummu“ ,, sesama teman
kita sudah biasa dengan panggilan say.
“Nyampek mana say ini sudah petang” ,,,
“Baru turun Suramadu say tunggu yaa” jawabku
“Cepatan say ini hanya tinggal menunggumu”
Huaaahuaa In’am bikin pikiranku gaduh takut ketinggalan
kereta lah, takut
kecelakaan dijalan lah, huft pokoknya gak kepalang getirnya deh “Tunggu say
jalanan macet”
Alhamdulillah nyampek asrama
Annur tempat berteduhnya In’am dan Ummu di daerah Wonokromo. Masih dengan
kondisi terburu-buru ganti baju, dandan sambil lalu sms-an dengan teman
yang sudah menunggu
distasiun dan si Tasir dengan santai calling me “Ada dimana Va?” “di asramanya In’am
Sir” “Ayok berangkat bareng kestasiun
naik angkot aja bareng-bareng” “Oke Sir ketemuan depan Expo katanya In’am”. Tak
lama kemudian Fatin yang sudah lama menunggu distasiun sms bilang kereta yang
dari Gubeng sudah meluncur menuju Wonokromo,,, duaaaarrrr kalang kabut
semuanya pada mikir cara cepat menuju stasiun, untungnya teman kamarnya In’am bersedia
mengantarkan kami kestasiun, Tancap gas secepat mungkin menerobos lalu lintas
tiba-tiba dikagetkan oleh Nomer yang masuk ke Hp ku,, Ampun deh Tasirnya ketinggalan upz ku
biarkan In’am yang mengangkat telponnya “Sir kita sudah berangkat menuju
stasiun karena kereta yang dari Gubeng sudah berangkat kamu cepatan ikut angkot
takut ketinggalan” huft suaranya In’am menggelegar dijalanan hahahaa
gilanya Tasir jawabnya santai banget “aku menunggu dekatnya Expo In’am kamu
dimana?” yaelaaah ini orang kagak nyambung apa gimana yaa,,, In’am kembali
teriak-teriak “Sir kamu denger gak sih kita udah berangkat, kita ketemuan
distasiun kamu tunggu disitu biar temanku yang jemput kamu ok!!” telpon
terputus. kita turun dipertigaan jalan raya entah itu dimana aku gak tau yang
jelas menuju Stasiun, bergegas menyeberang jalan raya anehnya diseberang sana
masih terdengar suara temannya In’am teriak-teriak entah apa maksudnya,,, gleekkk
In’am menyadarkanku ternyata aku berlari tanpa bawa apa-apa busheeeet
Tasku ketinggalan dimotor temannya In’am,, aduuuuuuuuuh ancur bener Aku hari
ini, tanpa pikir panjang aku langsung telpon Tasir untuk membawakan Tasku,, Aku
dan In’am berlari melanjutkan perjalanan menuju stasiun melewati
kerikil-kerikil rel kereta, menerobos keramayan kota dan kerumunan orang-orang
yang menurutku mereka bertampang aneh, clotehan-clotehan mereka menggoda kami hiiiiii
takut bener, aku terus berlari sampek stasiun, lega rasanya melihat gerbang
stasiun kereta api ini. Eh nyampek dalam, masih dikerjain sama Scurity nya,
huft aku yang sedang planga plongo mencari Fatin yang dari tadi menunggu
distasiun tak begitu menghiraukan si Scurity itu. “Fatiiiiiiiiiiin!!!” aku
memanggil Fatin yang juga kelihatan palanga plongo mencari kami hahaha Very
happy saat kita semua sudah ngumpul distasiun sambil kenalan dengan teman
baru yaitu temannya Fatin yang ikut dalam rombongan kami dan Bismillah petualangan
dimulai dari sini goooo!!!
*****
Hummmmzzz, menikmati udara malam dalam kereta api ini
sudah lama jadi mimpiku, dengan berbagai gurauan dan cerita kita tertawa
terbahak-bahak dalam kereta sampai tak terasa kita sudah distasiun Malang yang
sudah ada imam beserta dua temannya yang menunggu kedatangan kami dan siap
membawa kita meluncur ke Bromo dengan dua mobil Avanza hitam putih.
Sampai puncak Bromo kita langsung makan malam
sambil musyawarah untuk kendaraan selanjutnya sewa Jeep or Pickup, kami sepakat
sewa Pickup aja selain lebih murah dan bisa menampung kami sekaligus, kami juga
bisa menikmati indahnya alam melihat bulan dan bintang yang lebih indah dari
biasanya, Pickup ini siap mengantarkan kami pada 4 titik puncak Bromo.
“Bintang,,, kau seakan berada di atas kepala, mengguncang jiwa tuk kembali berkarya
dalam keindahan alam semesta,,, sungguh agung ciptaan Tuhanmu oh
sang Bintang dilangit hitam”
Ciaaah In’am mulai puitis hakhakhak,,,
“Bulan,,, Kau pancarkan pesona cahaya yang
berbeda malam ini kau lebih anggun dari biasanya, bulan malam ini ku haturkan seluruh
cinta suci untuk sang penciptamu yang telah mengabadikanmu sebagai
penerang dalam gelapnya malam”
Nah looh Ova tak mau kalah dengan asal nyaut
aja hahaha,,, tawa riang selalu mengikuti perjalanan kita lelah dan
kantuk itu sama sekali tak terasa,, sambung menyambung kata-kata indah
bergantian segala pujian ditujukan pada sang pencipta alam semesta Subhanallah.
*****
Uuuuuhhhh dinginnya tambah terasa menusuk tulang kita
sampai pada titik pertama puncak Bromo tempat dimana Manusia dari berbagai
manca Negara menunggu sunrise
terindah yang biasa dijuluki Sunrise
emas. Ada dua hal yang berkesan di titik pertama ini yaitu dingin yang lebih dingin dari biasanya dan
sunrise yang lebih indah dari biasanya subhanallah ini seakan keajaiban
dunia, Sumpah dingin ini membuatku sesak hampir tak bisa menahan tapi Alhamdulillah
akhirnya aku bisa bershabat dengan dingin sekuat ini sampai sunrise yang sangat
indah itu muncul, sorak gembira ribuan Manusia mengekspresikan kekaguman
ciptaan Tuhan dengan munculnya sunrise yang lebih indah dari biasanya Subhanallah.
Tak bisa dilewatkan untuk mengambil gambar keindahan ketakjuban ini.
Mentari sudah semakin tinggi saatnya kita
melanjutkan perjalanan menuju titik kedua disni kita hanya sekedar
potret-potret saja namun ada hal lucu, si In’am berulah lagi ngajak aku Numpang
potret-potret sama kuda gak sampek 5 menit suruh bayar 10 ribu huhuhu.
Selang beberapa menit dilanjutkan pada titik ke tiga ialah lautan pasir waaww
keren kayak berada dipadang pasir serruuuu ngambil gambar dsini meski
sering kali mulut kemasukan debu tetap saja acuh dan terus memancarkan tawa
ceria bersama.
Nah ini dia tujuan kita Puncak Bromo yang
sesungguhnya, kita harus jalan kaki menuju puncak gunung Bromo yang memiliki
sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 Meter (Utara-Selatan) dan ± 600 Meter (Barat-Timur),
sedangkan daerah yang berbahaya berupa lingkaran jari-jari 4 km dari pusat
kawah Bromo. Dan Kami harus mencapai puncak itu dengan segala tantangannya,
perjalanan menuju kawah puncak Bromo lumayan lama jika dengan jalan kaki tapi
inilah nikmatnya sebuah perjuangan untuk mencapai apa yang kita inginkan kita
harus semangat dan terus berjuang tanpa kata menyerah meski berbagai rintangan
yang menantang kita, seperti halnya debu Vulkanik gunung Bromo yang jadi
tantangan bagi kita untuk terus menerobos ketika angin datang membawa debu Vulkanik
menyambut perjalanan kita, malangnya ditengah perjalanan sebagian teman ada
yang mengeluh matanya perih gara-gara terkena hembusan liar debu Vulkanik karena
sebagian dari mereka tidak memakai kacamata sebagai pelindung, terutama si In’am
nich kasian banget dia sudah gak bisa mellek matanya penuh dengan debu “Berhenti
dulu dong teman-teman, aku gak kuat melanjutkan perjalanan ini” seraya ingin
menangis “Aduh say tanggung kalau kita gak sampek puncak itu tujuan kita
sesungguhnya say” ucapku memberi semangat “iya In ayo semangat” saut
teman-teman yang lain “Iyaa aku cuma butuh istirahat capek banget mataku juga
sulit melleknya” hmmmm kasian banget si In’am gak tega, gak tega pula
liatin teman-teman yang dah pada kehilangan spiritnya, terpaksa berhenti
sejenak untuk mengembalikan semangat mereka sambil ambil gambar disitu.
Beberapa menit istirahat kami kembali
melanjutkan perjalanan dan kali ini kita harus benar-benar sampai puncak dengan
semangat. Tak mengurangi rasa semangat meski letih dan debu Vulkanik sering
kali menyapa perjalanan kami menuju kawah puncak Bromo namun usaha kami terus
saja berkobar karena inilah titik akhir puncak tujuan kami.
Dan akhirnya puncak Bromo beserta kawahnya
yang berbahaya itu sejajar dengan tubuh kami,,,!!!, Teman-teman putra putri Indonesia
kita semua dapat salam dari Indonesia untuk menjaga keindahan alam milik Indonesia
ciptaan Tuhan yang maha agung, mencintai dan menjelajahi keindahan alam Indonesia
negri kita sendiri sebelum kita menjelajahi negri orang lain. Wahay
jiwa-jiwa Euforia cintailah Indonesia tanah air kita, tanah kelahiran kita
sampai tubuh kita kembali menyatu dengan tanah Indonesia dan untuk Indonesiaku
aku mencintaimu sampai akhir hayatku,,,!!
Sahabat Tree Madtsa dan teman-teman semuanya
puncak Mahameru dan Ranukumbolo Surganya Mahameru telah menunggu Kita untuk petualangan
selanjutnya,,,,!!
Untuk mengejar waktu kita bergegas turun dan
kembali melanjutkan perjalan pulang kestasiun Malang tuk kembali ke Surabaya,,,
hmmmm petualangan yang mengasyikkan ya teman-teman kini terasalah kantuk
dan letih, ada kesempatan istirahat dikereta sambil menikmati sejuknya air
hujan, Alhamdulillah semua penat yang ada telah terbuang dipuncak Bromo,
jiwaku tenang, hatiku tenang
kembali Jernih. tepatnya jam 19:30 Wib kami tiba di Surabaya, Huft 24
jam bersama sahabat sumpah kebersamaan yang sangat singkat itu
mengayun-ngayunkan butiran airmata untuk mengakhiri perjumpaan ini. Sebuah
kebebasan, kebersamaan, petualangan, perjuangan, keindaan alam milik Indonesia ciptaan
Allah yang maha agung, menahan dingin yang lebih dingin dari biasanya, menyaksikan
sunrise yang lebih indah dari biasanya, melawan liarnya hembusan debu Vulkanik,
kesan perjalanan menuju puncak Bromo hanya ada dalam 24 jam memory kita 25-26 November
2013. Subhanallah sebuah kebersamaan yang tercipta sangat luar biasa. Ini akan
menjadi moment terindah yang tak akan bisa aku lupakan seumur hidupku. I LOVE
YOU ALL “SAHABAT”
By: Syarofatul. M_esha
(Alumni Ma’arif 2010th)
Mahasiswi STIKES Insan
Se Agung Bangkalan
0 komentar:
Posting Komentar