(Tab Widget 2)

Selasa, 14 Februari 2017

4 TITIK 24 JAM (ASCHAL Edisi 15)


4 TITIK 24 JAM
Kini ku tuangkan suka cita lambaian jiwa Euforia dalam desir angin diantara serangan fajar yang menyatu dalam semarak jiwa-jiwa putra putri Indonesia. Kami para pejuang bangsa pecinta tanah air Indonesia yang kaya dengan keindahan alamnya.
*****
 Hhmmmmm Tree Madtsa itulah nama persahabatan kami dari MTs al-Hidayah, salah satu sekolah menengah yang berada dalam naungan pesantren di Madura. Kekompakan selalu berkobar dalam jiwa kami meski telah terpisah oleh jarak dan waktu karena kami sekarang telah menjadi Mahasiswa. Namun jarak yang terbentang diantara kami tidak akan menjadi penghalang untuk ikatan persahabatan kami. setiap tahun kami mengadakan reuni ditempat-tempat yang mudah kami jangkau tepatnya kota Bangkalan. suka cita dan tertawa riang sudah pasti jadi hiasan kami saat reoni sungguh bahagia memiliki persahabatan seindah ini.
Dan reuni kali ini dirancang agak berbeda dari biasanya kami akan berpetualang ke Bromo gunung berapi. yeeaaaaah terlalu indah untuk dibayangkan apalagi untuk dijalani gak kebayang, semangat semakin berkobar untuk acara ini meski sahabat Tree Madtsa tak semuanya bisa hadir hanya 6 orang yang bisa tapi kami tetap semangat dan tepatnya tanggal 25-26 Oktober 2013 kami atas nama Tree Madtsa al-Hidayah Goooooo,,,,!!!!!
****
Kenalkan dulu sahabat kami Imam dia Mahasiswa Malang orangnya super duper jenius, yang kedua Fatin yang tak kalah jeniusnya dengan Imam dia anak kesehatan yang sedang menjalani pendidikan di salah satu STIKES Surabaya dan yang ketiga Tasir orangnya alim banget kawan hehe, berikutnya Ummu yang juga tak kalah alimnya dengan si Tasir Subhanallah hmmm, selanjutnya In’am ini dia nich nama yang unik seunik orangnya dia penulis, pinter akting dan gokil banget dia manusia langka hahaha. mereka bertiga ini sama-sama Mahasiswa Surabaya, nah yang terakhir aku yang memiliki nama sederhana “Ova” sesederhana orangnya hehehe, aku tetap memilih menjadi penduduk Madura tulen menjadi Mahasiswa kesehatan di salah satu STIKES Bangkalan Madura.
Nah Tanggal 25 Oktober sudah tiba sesuai jadwal tiket kereta jam 19:30 Wib, jadi aku  harus nyampek asramanya si Iin sebelum petang karena pasti perlu persiapan lagi, biasa cewek mang ribet. Ada sedikit kendala sampek jam 15:00 Wib aku belum meluncur ke Surabaya maklum hanya aku yang dari Madura jadi kesulitan berangkatnya. Huft kacau BBM terus berbunyi nanyain keberadaanku yang belum juga nyampek Surabaya menjelang petang, si In’am bawel terus saja meluncurkan aksi pertanyaannya di BBM “Udah berangkat say, bareng siapa kamu?”,, “Iya say aku bareng adeknya Ummu“ ,, sesama teman kita sudah biasa dengan panggilan say.
“Nyampek mana say ini sudah petang” ,,,
“Baru turun Suramadu say tunggu yaa” jawabku
“Cepatan say ini hanya tinggal menunggumu”
Huaaahuaa In’am bikin pikiranku gaduh takut ketinggalan kereta lah, takut kecelakaan dijalan lah, huft pokoknya gak kepalang getirnya deh “Tunggu say jalanan macet”
            Alhamdulillah nyampek asrama Annur tempat berteduhnya In’am dan Ummu di daerah Wonokromo. Masih dengan kondisi terburu-buru ganti baju, dandan sambil lalu sms-an dengan teman yang sudah menunggu distasiun dan si Tasir dengan santai calling me “Ada dimana Va?” “di asramanya In’am Sir”  “Ayok berangkat bareng kestasiun naik angkot aja bareng-bareng” “Oke Sir ketemuan depan Expo katanya In’am”. Tak lama kemudian Fatin yang sudah lama menunggu distasiun sms bilang kereta yang dari Gubeng sudah meluncur menuju Wonokromo,,, duaaaarrrr kalang kabut semuanya pada mikir cara cepat menuju stasiun, untungnya teman kamarnya In’am bersedia mengantarkan kami kestasiun, Tancap gas secepat mungkin menerobos lalu lintas tiba-tiba dikagetkan oleh Nomer yang masuk ke Hp ku,,  Ampun deh Tasirnya ketinggalan upz ku biarkan In’am yang mengangkat telponnya “Sir kita sudah berangkat menuju stasiun karena kereta yang dari Gubeng sudah berangkat kamu cepatan ikut angkot takut ketinggalan” huft suaranya In’am menggelegar dijalanan hahahaa gilanya Tasir jawabnya santai banget “aku menunggu dekatnya Expo In’am kamu dimana?” yaelaaah ini orang kagak nyambung apa gimana yaa,,, In’am kembali teriak-teriak “Sir kamu denger gak sih kita udah berangkat, kita ketemuan distasiun kamu tunggu disitu biar temanku yang jemput kamu ok!!” telpon terputus. kita turun dipertigaan jalan raya entah itu dimana aku gak tau yang jelas menuju Stasiun, bergegas menyeberang jalan raya anehnya diseberang sana masih terdengar suara temannya In’am teriak-teriak entah apa maksudnya,,, gleekkk In’am menyadarkanku ternyata aku berlari tanpa bawa apa-apa busheeeet Tasku ketinggalan dimotor temannya In’am,, aduuuuuuuuuh ancur bener Aku hari ini, tanpa pikir panjang aku langsung telpon Tasir untuk membawakan Tasku,, Aku dan In’am berlari melanjutkan perjalanan menuju stasiun melewati kerikil-kerikil rel kereta, menerobos keramayan kota dan kerumunan orang-orang yang menurutku mereka bertampang aneh, clotehan-clotehan mereka menggoda kami hiiiiii takut bener, aku terus berlari sampek stasiun, lega rasanya melihat gerbang stasiun kereta api ini. Eh nyampek dalam, masih dikerjain sama Scurity nya, huft aku yang sedang planga plongo mencari Fatin yang dari tadi menunggu distasiun tak begitu menghiraukan si Scurity itu. “Fatiiiiiiiiiiin!!!” aku memanggil Fatin yang juga kelihatan palanga plongo mencari kami hahaha Very happy saat kita semua sudah ngumpul distasiun sambil kenalan dengan teman baru yaitu temannya Fatin yang ikut dalam rombongan kami dan Bismillah petualangan dimulai dari sini goooo!!!
*****
Hummmmzzz, menikmati udara malam dalam kereta api ini sudah lama jadi mimpiku, dengan berbagai gurauan dan cerita kita tertawa terbahak-bahak dalam kereta sampai tak terasa kita sudah distasiun Malang yang sudah ada imam beserta dua temannya yang menunggu kedatangan kami dan siap membawa kita meluncur ke Bromo dengan dua mobil Avanza hitam putih.
Sampai puncak Bromo kita langsung makan malam sambil musyawarah untuk kendaraan selanjutnya sewa Jeep or Pickup, kami sepakat sewa Pickup aja selain lebih murah dan bisa menampung kami sekaligus, kami juga bisa menikmati indahnya alam melihat bulan dan bintang yang lebih indah dari biasanya, Pickup ini siap mengantarkan kami pada 4 titik puncak Bromo.
“Bintang,,, kau seakan berada di atas kepala, mengguncang jiwa tuk kembali berkarya dalam keindahan alam semesta,,, sungguh agung ciptaan Tuhanmu oh sang Bintang dilangit hitam”
Ciaaah In’am mulai puitis hakhakhak,,,
“Bulan,,, Kau pancarkan pesona cahaya yang berbeda malam ini kau lebih anggun dari biasanya, bulan malam ini ku haturkan seluruh cinta suci untuk sang penciptamu yang telah mengabadikanmu sebagai penerang dalam gelapnya malam”
Nah looh Ova tak mau kalah dengan asal nyaut aja hahaha,,, tawa riang selalu mengikuti perjalanan kita lelah dan kantuk itu sama sekali tak terasa,, sambung menyambung kata-kata indah bergantian segala pujian ditujukan pada sang pencipta alam semesta Subhanallah.
*****
Uuuuuhhhh dinginnya tambah terasa menusuk tulang kita sampai pada titik pertama puncak Bromo tempat dimana Manusia dari berbagai manca Negara menunggu sunrise terindah yang biasa dijuluki Sunrise emas. Ada dua hal yang berkesan di titik pertama ini yaitu dingin yang lebih dingin dari biasanya dan sunrise yang lebih indah dari biasanya subhanallah ini seakan keajaiban dunia, Sumpah dingin ini membuatku sesak hampir tak bisa menahan tapi Alhamdulillah akhirnya aku bisa bershabat dengan dingin sekuat ini sampai sunrise yang sangat indah itu muncul, sorak gembira ribuan Manusia mengekspresikan kekaguman ciptaan Tuhan dengan munculnya sunrise yang lebih indah dari biasanya Subhanallah. Tak bisa dilewatkan untuk mengambil gambar keindahan ketakjuban ini.
Mentari sudah semakin tinggi saatnya kita melanjutkan perjalanan menuju titik kedua disni kita hanya sekedar potret-potret saja namun ada hal lucu, si In’am berulah lagi ngajak aku Numpang potret-potret sama kuda gak sampek 5 menit suruh bayar 10 ribu huhuhu. Selang beberapa menit dilanjutkan pada titik ke tiga ialah lautan pasir waaww keren kayak berada dipadang pasir serruuuu ngambil gambar dsini meski sering kali mulut kemasukan debu tetap saja acuh dan terus memancarkan tawa ceria bersama.
Nah ini dia tujuan kita Puncak Bromo yang sesungguhnya, kita harus jalan kaki menuju puncak gunung Bromo yang memiliki sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 Meter (Utara-Selatan) dan ± 600 Meter (Barat-Timur), sedangkan daerah yang berbahaya berupa lingkaran jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Dan Kami harus mencapai puncak itu dengan segala tantangannya, perjalanan menuju kawah puncak Bromo lumayan lama jika dengan jalan kaki tapi inilah nikmatnya sebuah perjuangan untuk mencapai apa yang kita inginkan kita harus semangat dan terus berjuang tanpa kata menyerah meski berbagai rintangan yang menantang kita, seperti halnya debu Vulkanik gunung Bromo yang jadi tantangan bagi kita untuk terus menerobos ketika angin datang membawa debu Vulkanik menyambut perjalanan kita, malangnya ditengah perjalanan sebagian teman ada yang mengeluh matanya perih gara-gara terkena hembusan liar debu Vulkanik karena sebagian dari mereka tidak memakai kacamata sebagai pelindung, terutama si In’am nich kasian banget dia sudah gak bisa mellek matanya penuh dengan debu “Berhenti dulu dong teman-teman, aku gak kuat melanjutkan perjalanan ini” seraya ingin menangis “Aduh say tanggung kalau kita gak sampek puncak itu tujuan kita sesungguhnya say” ucapku memberi semangat “iya In ayo semangat” saut teman-teman yang lain “Iyaa aku cuma butuh istirahat capek banget mataku juga sulit melleknya” hmmmm kasian banget si In’am gak tega, gak tega pula liatin teman-teman yang dah pada kehilangan spiritnya, terpaksa berhenti sejenak untuk mengembalikan semangat mereka sambil ambil gambar disitu.
Beberapa menit istirahat kami kembali melanjutkan perjalanan dan kali ini kita harus benar-benar sampai puncak dengan semangat. Tak mengurangi rasa semangat meski letih dan debu Vulkanik sering kali menyapa perjalanan kami menuju kawah puncak Bromo namun usaha kami terus saja berkobar karena inilah titik akhir puncak tujuan kami.
Dan akhirnya puncak Bromo beserta kawahnya yang berbahaya itu sejajar dengan tubuh kami,,,!!!, Teman-teman putra putri Indonesia kita semua dapat salam dari Indonesia untuk menjaga keindahan alam milik Indonesia ciptaan Tuhan yang maha agung, mencintai dan menjelajahi keindahan alam Indonesia negri kita sendiri sebelum kita menjelajahi negri orang lain. Wahay jiwa-jiwa Euforia cintailah Indonesia tanah air kita, tanah kelahiran kita sampai tubuh kita kembali menyatu dengan tanah Indonesia dan untuk Indonesiaku aku mencintaimu sampai akhir hayatku,,,!!
Sahabat Tree Madtsa dan teman-teman semuanya puncak Mahameru dan Ranukumbolo Surganya Mahameru telah menunggu Kita untuk petualangan selanjutnya,,,,!!
Untuk mengejar waktu kita bergegas turun dan kembali melanjutkan perjalan pulang kestasiun Malang tuk kembali ke Surabaya,,, hmmmm petualangan yang mengasyikkan ya teman-teman kini terasalah kantuk dan letih, ada kesempatan istirahat dikereta sambil menikmati sejuknya air hujan, Alhamdulillah semua penat yang ada telah terbuang dipuncak Bromo, jiwaku tenang, hatiku tenang kembali Jernih. tepatnya jam 19:30 Wib kami tiba di Surabaya, Huft 24 jam bersama sahabat sumpah kebersamaan yang sangat singkat itu mengayun-ngayunkan butiran airmata untuk mengakhiri perjumpaan ini. Sebuah kebebasan, kebersamaan, petualangan, perjuangan, keindaan alam milik Indonesia ciptaan Allah yang maha agung, menahan dingin yang lebih dingin dari biasanya, menyaksikan sunrise yang lebih indah dari biasanya, melawan liarnya hembusan debu Vulkanik, kesan perjalanan menuju puncak Bromo hanya ada dalam 24 jam memory kita 25-26 November 2013. Subhanallah sebuah kebersamaan yang tercipta sangat luar biasa. Ini akan menjadi moment terindah yang tak akan bisa aku lupakan seumur hidupku. I LOVE YOU ALL “SAHABAT”

By: Syarofatul. M_esha (Alumni Ma’arif 2010th)
Mahasiswi STIKES Insan Se Agung Bangkalan


0 komentar:

Posting Komentar